Tuesday, March 17, 2020

Peranan Raja dalam Problem Catur 2 Langkah Mat

Ibarat kiper legendaris dari Kolombia, Rene Higuita denga aksi gilanya menyerang masuk ke kotak penalti lawan pada World Cup 1990.

Demikian juga halnya dengan Raja dalam permainan catur. Posisi Raja lazimnya adalah sebagai objek yang diserang atau ditawan. Akan tetapi, dalam posisi tertentu Raja berubah bentuk sebagai motor penyerangan bahkan membantu dalam membuat mat Raja lawan.

Jika buah-buah catur dapat berbicara, jelas komando sentral ada di pihak Raja. Ia harus memerintahkan langkah mana yang terbaik, kapan bertahan, kapan menukar buah, membuka lajur diagonal atau vertikal, menyerahkan bidak, korban perwira bahkan ia sendiri yang memerintahkan dirinya untuk menyerang masuk ke wilayah lawan jika memang karakternya bertemperamen.

Peran Raja dominan dalam permainan akhir, apakah itu buah yang tersisa Raja dan 1 atau 2 perwira, namun umumnya dalam permainan akhir bidak. Dalam permainan akhir bidak, Raja akan adu kekuatan dan adu cepat melawan Raja lawan untuk membantu para bidak dalam meraih tempat paling cepat mencapai promosi.


Game pada gambar di atas malah dengan berani Raja masuk lebih dalam ke jantung pertahanan lawan, persis apa yang dilakukan Rene Higuita dalam sepakbola. Partai tidak resmi antara antara Henri Weenink, seorang pemain dan perancang problem catur asal Belanda melawan Louis Gans yang berlangsung di Amsterdam pada tahun 1923 ini merupakan peran Raja yang unik Karena Raja yang pada awalnya dikejar-kejar dan terusir dai singgasananya dari di c1 setelah melakukan rokade. Raja Weeninks ini berbalik menjadi penyerang yang mematikan bersama Menteri langsung mendekati titik paling kritis yang dimiliki Hitam yakni g7.

Demikian juga halnya dengan problem catur berikut ini. Saya sampai sakit kepala memecahkan problemnya karena dibuat dengan tingkat kesulitan bintang 3. Untung lah saya ingat akan Rene Higuita. Dapatkah Anda memecahkan teka teki ini. Putih melangkah Raja Hitam mat dalam 2 langkah. Silakan dijawab di kolom komentar.



No comments:

Post a Comment